Kamis, 07 Juni 2012

Bahan dan Alat Penangkapan Ikan


A. Bahan untuk membuat alat penangkapan ikan (fishing gear material)
Bahan alat penangkapan ikan (fishing gear material) adalah segala macam bahan yang digunakan untuk membentuk satu kesatuan alat penangkapan ikan.
Alat penangkapan ikan (fishing gear) adalah segala macam alat yang dipergunakan dalam usaha penangkapan ikan, termasuk alat tangkap, kapal dan alat bantu lainnya. Adapun faktor Usaha Penangkapan Ikan yaitu:
1.    Konstruksi alat penangkapan yang cocok
2.    Ketrampilan nelayan
3.    Bahan yang digunakan (tambahan)

1. Konstruksi Alat Penangkapan Ikan
Semakin menuju ke arah spesifikasi berdasarkan prinsip-prinsip penggunaan maupun pertimbangan tertentu (fishing ground, tujuan penangkapan dsb) contoh berbagai modifikasi alat trammet net, arad, long line, pole and line, pakan dsb.

2. Ketrampilan Nelayan
Kemampuan nelayan dalam arti luas
Contoh :
• Mempersiapkan rencana operasional
• Menangani masalah di lapangan
• Tolok ukur ketrampilan, yaitu pengalaman dan pelatihan nelayan

3. Bahan yang digunakan
Nelayan bebas untuk memilih bahan yang cocok, seiring ditemukannya berbagai macam bahan sintetis atau alami.
Masing-masing jenis bahan berbeda dalam pembuatan alat penangkapan ikan.
Kesalahan pemilihan dan penggunaan bahan, akan mempengaruhi kegagalan usaha penangpakan ikan.


Dalam bahan dan alat penangkapan ikan umumnya yang digunakan yaitu jaring atau webbing, jaring merupakan lembaran yang tersusun dari beberapa mata jaring yang merupakan bahan dasar untuk membuat berbagai alat Penangkapan ikan. Menurut Supardi Ardidja (2007) jaring adalah gabungan sejumlah mata jaring yang dijurai baik dengan cara disimpul atau tanpa simpul, dibuat dengan menggunakan mesin atau tangan, baik yang terbuat dari serat alami maupun serat buatan, juga merupakan komponen utama alat penangkap ikan.

Ukuran jaring dinyatakan dengan panjang dalam satuan panjang dan kedalaman dalam satuan jumlah mata jaring. Panjang jaring dinyatakan dalam meter pada keadaan mesh tertutup (stretched mesh), jika sistem penomoran yang digunakan adalah Rtex, panjang dinyatakan dalam meter dan jika sistem penomoran menggunakan Denier system panjang dinyatakan dalam yard. Jika menggunakan system penomoran Rtex panjangnya adalah 100 meter, bila menggunakan sistem Denier panjangnya adalah 100 yards.

Kedalaman jaring dinyatakan dalam jumlah mata pada keadaan mesh tertutup (stretched mesh) untuk semua sistem penomoran yang berlaku. Namun demikian ukuran jaring selalu dinyatakan dengan panjang jaring (meter) dan dalam jaring (jumlah mata jaring) maka ukuran jaring dalam setiap lembar jaring  utuh disesuaikan dengan sistem penomoran yang digunakan. Adapun alat penangkapan ikan yang bahan utama lembaran jaring  adalah Fish Net, Pukat Udang, Purse Seine, Gillnet, Payang, Dogol, Pukat Hela, Pukat Pantai dan Moroami dllnya.

Jenis jaring ditentukan oleh bagaimana mata jaring dibentuk atau disimpul, secara umum jenisnya terbagi dua, yaitu jaring yang disimpul dan yang tidak disimpul. Simpul adalah suatu ikatan pembentuk mata jaring atau suatu cara penyambungan benang atau tali. Berikut macam – macaam simpul (knot) yang biasa digunakan, yaitu

a. Simpul Centauri
Simpul ini dapat digunakan pada variasi diameter senar, karena dapat menahan gesekan yang kecil dan lagi pula tidak mengubah senat. Cocok untuk kail kecil, ring, dan kili-kili.
  1. Masukkan ujung senar pada mata kail atau kili-kili dan buat susunan seperti yang ditunjukkan pada gambar. Pertama lewati ujung senar dibelakang senar utama. Persilangan senar ditahan diantara ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri.
Description: centauri knot
  1. Ulangi langkah pertama dan persilangan kedua juga dipegang diantara ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri.
Description: centauri knot
  1. Ulangi kembali, ujung senar dilewati kebelakang senar utama dan persilangan ditahan diantara ibu jari dan jari telunjuk. Banyak pemancing menggunakan dua lilitan bukan tiga, ini akan menghasilkan simpul yang lemah.

Description: centauri knot
  1. Sekarang masukkan ujung senar melalui pusat dari tiga loop yang telah anda buat dan bentuk simpul dengan menarik hati – hati ujung senar berlawanan dengan kail atai kili-kili.

Description: centauri knot

  1. Simpul terbentuk, loop melenur, turunkan simpul kearah mata kail atau kili-kili.

Description: centauri knot


  1. Simpul yang selesai harus mengunci mata kail, dengan ujung senar menunjuk pada leader.
Description: centauri knot




b. Simpul Uni
  1. Masukkan senar pada kail atau kili-kili paling sedikit 15cm dan but putaran dua senar sejajar. Bawa ujung kenur kembali pada lingkaran didepan kail atau umpan.

Description: uni knot
  1. Buat 6 putaran dengan ujung senat dikelilingi senar ganda. Lewati bagian ujung melalui loop. Pegang senar ganda pada sebuah titik dimana melalui mata kail dan tarik bagian ujung senar untuk merapikan putaran.

Description: uni knot

  1. Tarik bagian pangkal untuk meluncurkan simpul kearah berlawanan mata kail.

Description: uni knot

  1. Lanjutkan menarik simpul hingga ketat. Potong bagian ujung senar.

Description: uni knot


c. Simpul Cat’s Paw
  1. Selipkan loop ujung senar ganda melalui mata kili-kili. Putar ujung loop setengah putaran untuk mendapatkan belitan tunggal diantara loop dan mata kili-kili.
Description: cat's paw knot


  1. Lewati loop dengan putaran diatas kili-kili. Pegang bagian ujung loop, tambahkan kedau kaki dari leader tali ganda dengan sati tangan. Biarkan kili-kili digeser ke bagian ujung loop yang lain yang telah dibentuk.

Description: cat's paw knot

  1. Tetap pegang loop dan lenur dengan tangan anda yang lain untuk memutar kili-kili melalui pusat di kedua loop, paling sedikit enam kali.

Description: cat's paw knot
  1. Lanjutkan memegang kedua kaki leader kenur ganda dengan ketat, tapi lepaskan bagian ujung loop. Tarik kili-kili dan lilitkan menjadi sulaman.

Description: cat's paw knot

  1. Untuk menarik simpul dengan kuat, jepit kili-kili dengan tang dan tekan kearah kili-kili dengan jari, ketika masih menahan pangkal kenur dari leader tarik ketat.

Description: cat's pow knot

d. Simpul Snell
  1. Sisispkan leader melalui mata kail, ulurkan 2 hingga 5 cm melalui mata kail. Sisipkan bagian lain dari leader melalui mata kail yang berlawanan arah dari kailt kail. Pegang kail danleader diantara ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri. Leader tergantung ke bawah kail pada sebuah loop yang besar.

Description: snell knot
  1. Ambil bagian dari loop besar yang rendah yang ditutup pada mata kail dan lilitkan diatas batang kail dan kedua ujung leader kearah kait kail.

Description: snell knot

  1. Lilit hingga 7 atau 8 putaran dan pegang lilitan dengan tangan kiri. Pegang ujung leader yang dilalui lubang kail dengan tangan kanan dantarik perlahan dan kuat. Pegang putaran dengan tangan kiri. Bila simpul hampir ketat, tarik berlawanan dengan mata kail. Pendekkan pegangan daribatang kail dengan menggunakan tang. Tarik bagian akhir dan pangkal senar kuat, simpul telah selesai.

Description: snell knot


B. Bahan Pembuat Benang dan Jaring
Bahan baku atau bahan dasar benang dan jaring terdiri atas serat alami (natural fibre) dan serat sintesis (synthetic fibre). Serat alami adalah serat yang dibuat dengan bahan dasar tumbuhan dan hewan (Klust, 1983a). Contoh serat alami yang berbahan dasar tumbuhan (plant fibre) adalah kenaf, ramie, abaca, jute, flax/linen, sisal, hemp, cotton, soybean, bambu, raffia, rina dll (Wikipedia, 2007). Adapun serat alami yang berbahan dasar hewan (animal fibre) adalah mohair, wool, camel, alpaca, llama, angora, cashmere, yak, silk, sinew dll (Binhaitimes, 2005).

Selain serat alami adapula serat sintesis, yaitu serat yang dibuat dari unsur-unsur kimia yang sederhana kemudian digabungkan sehingga terbentuk susunan baru secara lengkap dan kompleks, sehingga mempunyai sifat-sifat baru yang semakin rumit dan berubah dari sifat semula (Klust, 1983a). Contoh-contoh serat sintesis adalah Polyamide (PA), Polyester (PES), Polyethylene (PE), Polyprophylene (PP), Polyvinyl Chloride (PVC), Polyvinyllidene Chloride (PVD), Polyvinyl Alcohol (PVA), dll (Klust, 1983a).

Untuk kelebihan dan kelemahan dari bahan alat penangkapan ikan yaitu:

a. Bahan alami
Kelebihannya adalah terjadi pembusukan merupakan jaminan hidup bagi organisme pemakan selulosa serta bahan baku tumbuh secara alami, sedangkan kelemahannya adalah terjadi pembusukan umur teknis rendah dan tidak efisien dalam biaya dan tenaga.

b. Bahan sintesis
Kelebihannya adalah umur teknis tinggi dan lebih efisien dalam biaya dan tenaga sedangkan kekurangannya adalah bahan baku tidak tumbuh secara alami dan jika tidak terkendali dapat memberikan dampak negative terhadap lingkungan.

Alat penangkapan ikan dari bahan jaring berupa:

a. POLYAMIDE (PA)
  1. Pukat kantong – seine net  (payang, dogol/cantrang, lampara, pukat pantai)
  2. Pukat cincin – purse seine
  3. Jaring insang – gillnet
  4. Pancing (sebagian tali pancing)
  5. Perangkap (bubu, kilung bagan, dsb)

b. POLY ETHYLENE (PE)
  1. Pukat tarik – trawl (pukat udang)
  2. Pancing (umumnya tali pancing dasar)
  3. Muroami – drive-in-net
  4. Tali temali pada alat penangkap ikan (tali ris, tali pelampung, tali pemberat, selambar. dll)
  5. Perangkap (bagian jaring pada jermal, badan bubu)
c. POLY PROPHYLENE (PP)
  1. Jaring angkat – lift net (waring pada bagan)
  2. Perangkap pasang surut (tegur, sebagian jaring jermal, kelong dsb)

d. POLY VYNIL ALCOHOL (PVA)
Pancing (sebagian bahan rawai tuna, dll)

C. BERAT JENIS BAHAN

1. BAHAN TENGGELAM
Logam
Description: Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEillcyIYhN8dp5skRFX3RhsuIqokvASMeMZQnG2lzot3rCnDoekNnevgvdtmKzidUVgt1JW92fddlSSQEmOyCSg0tlh_Qh9TzsMUvSe2BQ5hkhzXjyiolHJQ5bjh4K7wDgVHmZOF-SxCIo/s400/Picture4.jpg
Serat
Description: Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaFCmA6zL45ChU46nVxsL4rVAH_UyYyY04f1cb2pjpkINWstrxdcdnkZtCOpV4Ym2CrH9aBbYMdxQo2bnVibpbEkxVXYoM36jtR9G48FjaZB_wDG7pol3kXTOm2ao5chaD4QRnDSZiQTY/s400/Picture5.jpg




Bahan lain
Description: Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwd1xf0CqrVzlDaKhkVytnvrzkFo4OPVovMmkcmv7GCe1baOP3n6HojPrBjk5BSlMPOP90Ds7o3TqT9S8Oaj2dzA6Rc2Nc9kQd6l35vZbc-_jdZiPVrDxubOenWHPsHOVsKaVap4TIg7w/s400/Picture6.jpg

2. BAHAN TERAPUNG
Kayu
Description: Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiZD3c3VJQ7GjMNV4u_5dJfJXY2q4JE02QwYe6eQxtKvPZRajLISAtEnCZGDIdYdL-R8LWePJy32qLF7Ni4LIqW0p2hcxSEcopZBgNsszeSCjCslTW2_65ejw3R_QhXaDeDc7_IfTJHYo/s400/Picture7.jpg

Bahan bakar
Description: Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4ttu5I48NqjmsbJmQfTaaTTSbRHGF6OV4fWSR_fBaC7vuX2SyrgsOKB7CVqvKpB33NcwfxdNPXezSYi_6hxgfdh679RDO_l0pGwtdwzNMKxmZlMvWh423j-KUe1Mhed5fybOqQMedfjk/s400/Picture8.jpg
Serat
Description: Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSke6JWjC59cuXP19VryzHLaScF3FyrzkfciSjkiRfTNNINfdLhw0ZA4KPTni1G0qcB-sGWHD83u1ZHxO0WZmMgtcEf39KOloNANGZmFanw9K6hpoGJbL5xh-zrpQgtE7NTczJJI00M4I/s400/Picture9.jpg

Lain-lain
Description: Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCuMGfLx1CMZA3zPuuBbjQ1stPiJy00s8MAUAZz_H_rM2FtV6mTgrE1UtYbT2mVJYFkK_DxzPGR2rVneB5yHfc-c7_n8-okhlW30uu8XMmh-cSKBEzi7Q4ga4lEyj5HERy1aw2dVpPbEE/s400/Picture10.jpg

Contoh hilangnya daya apung setelah perendamDescription: Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjF9aaThHWYZf_cn8V_FMJwQQvbj-z2axTzMtNkelxgDbSQ2-oYBsmu8xBig1njg8tOy4-Y8eE_cwus80qDm8eALMy2i76rVxaFzXmJ9uUvKHB1HFKfzP6JMq5QAvaGMBAJebrssUjQta0/s400/Picture11.jpg

SUMBER

http://andhikaprima.wordpress.com/2010/01/04/bahan-pembuat-benang-dan-jaring/

Alat tangkap Jermal




Jermal adalah perangkap pasang surut (tidal trap) yang merupakan ciri khas alat penangkapan yang terdapat di perairan Sumatera bagian Utara. Pada prinsipnya, jermal ini terdiri dari jajaran tiang-tiang pancang yang merupakan sayap, jaring jermal dan rumah jermal. Jajaran tiang pancang terbuat dari pohon nibung (Oncosperma spp), kayu pohon bakau (Rizhopora spp), kayu tengar (Ceriop spp) berukuran panjang antara 12–15cm, garis tengah 10-20cm. 

          Jaring jermal terdiri dari tiga bagian : mulut, badan, dan kantong. Jaring jermal ini bentuknya bisa menyerupai tikar (jermal biasa), berbentuk kantong (bubu jermal atau jaring kantong jermal), berbentuk gabungan antara tikar dan kantong (kilung bagan, ambai jermal), rumah jermal, merupakan plataran (platform) tempat kegiatan perikanan jermal dilakukan. Jarak pemasangan jermal biasanya sekitar antara 3-6mil dari pantai. Untuk pengoperasional jermal tidak diperlukan perahu atau kapal. Perahu atau kapal hanya digunakan sebagai alat transportasi, untuk mengambil hasil tangkapan