A.
Bahan untuk membuat alat penangkapan ikan (fishing
gear material)
Bahan alat penangkapan ikan (fishing gear material) adalah segala
macam bahan yang digunakan untuk membentuk satu kesatuan alat penangkapan ikan.
Alat penangkapan ikan (fishing gear) adalah segala macam alat
yang dipergunakan dalam usaha penangkapan ikan, termasuk alat tangkap, kapal
dan alat bantu lainnya. Adapun faktor Usaha Penangkapan Ikan yaitu:
1.
Konstruksi alat penangkapan yang
cocok
2.
Ketrampilan nelayan
3.
Bahan yang digunakan (tambahan)
1.
Konstruksi Alat Penangkapan Ikan
Semakin menuju ke arah spesifikasi
berdasarkan prinsip-prinsip penggunaan maupun pertimbangan tertentu (fishing
ground, tujuan penangkapan dsb) contoh berbagai modifikasi alat trammet net,
arad, long line, pole and line, pakan dsb.
2.
Ketrampilan Nelayan
Kemampuan nelayan dalam arti luas
Contoh :
• Mempersiapkan rencana operasional
• Menangani masalah di lapangan
• Tolok ukur ketrampilan, yaitu pengalaman dan pelatihan
nelayan
3.
Bahan yang digunakan
Nelayan bebas untuk memilih bahan
yang cocok, seiring ditemukannya berbagai macam bahan sintetis atau alami.
Masing-masing jenis bahan berbeda
dalam pembuatan alat penangkapan ikan.
Kesalahan pemilihan dan penggunaan
bahan, akan mempengaruhi kegagalan usaha penangpakan ikan.
Dalam
bahan dan alat penangkapan ikan umumnya yang digunakan yaitu jaring atau
webbing, jaring merupakan lembaran yang tersusun dari beberapa mata jaring yang
merupakan bahan dasar untuk membuat berbagai alat Penangkapan ikan. Menurut
Supardi Ardidja (2007) jaring adalah gabungan sejumlah mata jaring yang dijurai
baik dengan cara disimpul atau tanpa simpul, dibuat dengan menggunakan mesin
atau tangan, baik yang terbuat dari serat alami maupun serat buatan, juga
merupakan komponen utama alat penangkap ikan.
Ukuran
jaring dinyatakan dengan panjang dalam satuan panjang dan kedalaman dalam
satuan jumlah mata jaring. Panjang jaring dinyatakan dalam meter pada keadaan
mesh tertutup (stretched mesh), jika sistem penomoran yang digunakan adalah
Rtex, panjang dinyatakan dalam meter dan jika sistem penomoran menggunakan
Denier system panjang dinyatakan dalam yard. Jika menggunakan system penomoran
Rtex panjangnya adalah 100 meter, bila menggunakan sistem Denier panjangnya
adalah 100 yards.
Kedalaman
jaring dinyatakan dalam jumlah mata pada keadaan mesh tertutup (stretched mesh)
untuk semua sistem penomoran yang berlaku. Namun demikian ukuran jaring selalu
dinyatakan dengan panjang jaring (meter) dan dalam jaring (jumlah mata jaring)
maka ukuran jaring dalam setiap lembar jaring
utuh disesuaikan dengan sistem penomoran yang digunakan. Adapun alat
penangkapan ikan yang bahan utama lembaran jaring adalah Fish Net, Pukat Udang, Purse Seine,
Gillnet, Payang, Dogol, Pukat Hela, Pukat Pantai dan Moroami dllnya.
Jenis
jaring ditentukan oleh bagaimana mata jaring dibentuk atau disimpul, secara
umum jenisnya terbagi dua, yaitu jaring yang disimpul dan yang tidak disimpul.
Simpul adalah suatu ikatan pembentuk mata jaring atau suatu cara penyambungan
benang atau tali. Berikut macam – macaam simpul (knot)
yang biasa digunakan, yaitu
a. Simpul Centauri
Simpul ini dapat digunakan pada
variasi diameter senar, karena dapat menahan gesekan yang kecil dan lagi pula
tidak mengubah senat. Cocok untuk kail kecil, ring, dan kili-kili.
- Masukkan ujung senar pada mata kail atau kili-kili dan buat susunan seperti yang ditunjukkan pada gambar. Pertama lewati ujung senar dibelakang senar utama. Persilangan senar ditahan diantara ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri.
- Ulangi langkah pertama dan persilangan kedua juga dipegang diantara ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri.
- Ulangi kembali, ujung senar dilewati kebelakang senar utama dan persilangan ditahan diantara ibu jari dan jari telunjuk. Banyak pemancing menggunakan dua lilitan bukan tiga, ini akan menghasilkan simpul yang lemah.
- Sekarang masukkan ujung senar melalui pusat dari tiga loop yang telah anda buat dan bentuk simpul dengan menarik hati – hati ujung senar berlawanan dengan kail atai kili-kili.
- Simpul terbentuk, loop melenur, turunkan simpul kearah mata kail atau kili-kili.
- Simpul yang selesai harus mengunci mata kail, dengan ujung senar menunjuk pada leader.
b. Simpul Uni
- Masukkan senar pada kail atau kili-kili paling sedikit 15cm dan but putaran dua senar sejajar. Bawa ujung kenur kembali pada lingkaran didepan kail atau umpan.
- Buat 6 putaran dengan ujung senat dikelilingi senar ganda. Lewati bagian ujung melalui loop. Pegang senar ganda pada sebuah titik dimana melalui mata kail dan tarik bagian ujung senar untuk merapikan putaran.
- Tarik bagian pangkal untuk meluncurkan simpul kearah berlawanan mata kail.
- Lanjutkan menarik simpul hingga ketat. Potong bagian ujung senar.
c. Simpul Cat’s Paw
- Selipkan loop ujung senar ganda melalui mata kili-kili. Putar ujung loop setengah putaran untuk mendapatkan belitan tunggal diantara loop dan mata kili-kili.
- Lewati loop dengan putaran diatas kili-kili. Pegang bagian ujung loop, tambahkan kedau kaki dari leader tali ganda dengan sati tangan. Biarkan kili-kili digeser ke bagian ujung loop yang lain yang telah dibentuk.
- Tetap pegang loop dan lenur dengan tangan anda yang lain untuk memutar kili-kili melalui pusat di kedua loop, paling sedikit enam kali.
- Lanjutkan memegang kedua kaki leader kenur ganda dengan ketat, tapi lepaskan bagian ujung loop. Tarik kili-kili dan lilitkan menjadi sulaman.
- Untuk menarik simpul dengan kuat, jepit kili-kili dengan tang dan tekan kearah kili-kili dengan jari, ketika masih menahan pangkal kenur dari leader tarik ketat.
d. Simpul Snell
- Sisispkan leader melalui mata kail, ulurkan 2 hingga 5 cm melalui mata kail. Sisipkan bagian lain dari leader melalui mata kail yang berlawanan arah dari kailt kail. Pegang kail danleader diantara ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri. Leader tergantung ke bawah kail pada sebuah loop yang besar.
- Ambil bagian dari loop besar yang rendah yang ditutup pada mata kail dan lilitkan diatas batang kail dan kedua ujung leader kearah kait kail.
- Lilit hingga 7 atau 8 putaran dan pegang lilitan dengan tangan kiri. Pegang ujung leader yang dilalui lubang kail dengan tangan kanan dantarik perlahan dan kuat. Pegang putaran dengan tangan kiri. Bila simpul hampir ketat, tarik berlawanan dengan mata kail. Pendekkan pegangan daribatang kail dengan menggunakan tang. Tarik bagian akhir dan pangkal senar kuat, simpul telah selesai.
B. Bahan Pembuat Benang
dan Jaring
Bahan baku atau bahan dasar benang
dan jaring terdiri atas serat alami (natural fibre) dan serat sintesis
(synthetic fibre). Serat alami adalah serat yang dibuat dengan bahan dasar
tumbuhan dan hewan (Klust, 1983a). Contoh serat alami yang berbahan dasar
tumbuhan (plant fibre) adalah kenaf, ramie, abaca, jute, flax/linen, sisal,
hemp, cotton, soybean, bambu, raffia, rina dll (Wikipedia, 2007). Adapun serat
alami yang berbahan dasar hewan (animal fibre) adalah mohair, wool, camel, alpaca,
llama, angora, cashmere, yak, silk, sinew dll (Binhaitimes, 2005).
Selain serat alami adapula serat
sintesis, yaitu serat yang dibuat dari unsur-unsur kimia yang sederhana
kemudian digabungkan sehingga terbentuk susunan baru secara lengkap dan kompleks,
sehingga mempunyai sifat-sifat baru yang semakin rumit dan berubah dari sifat
semula (Klust, 1983a). Contoh-contoh serat sintesis adalah Polyamide (PA),
Polyester (PES), Polyethylene (PE), Polyprophylene (PP), Polyvinyl Chloride
(PVC), Polyvinyllidene Chloride (PVD), Polyvinyl Alcohol (PVA), dll (Klust,
1983a).
Untuk kelebihan dan kelemahan dari
bahan alat penangkapan ikan yaitu:
a.
Bahan alami
Kelebihannya adalah terjadi
pembusukan merupakan jaminan hidup bagi organisme pemakan selulosa serta bahan
baku tumbuh secara alami, sedangkan kelemahannya adalah terjadi pembusukan umur
teknis rendah dan tidak efisien dalam biaya dan tenaga.
b.
Bahan sintesis
Kelebihannya adalah umur teknis
tinggi dan lebih efisien dalam biaya dan tenaga sedangkan kekurangannya adalah
bahan baku tidak tumbuh secara alami dan jika tidak terkendali dapat memberikan
dampak negative terhadap lingkungan.
Alat penangkapan ikan dari bahan
jaring berupa:
a.
POLYAMIDE (PA)
- Pukat kantong – seine net (payang, dogol/cantrang, lampara, pukat pantai)
- Pukat cincin – purse seine
- Jaring insang – gillnet
- Pancing (sebagian tali pancing)
- Perangkap (bubu, kilung bagan, dsb)
b.
POLY ETHYLENE (PE)
- Pukat tarik – trawl (pukat udang)
- Pancing (umumnya tali pancing dasar)
- Muroami – drive-in-net
- Tali temali pada alat penangkap ikan (tali ris, tali pelampung, tali pemberat, selambar. dll)
- Perangkap (bagian jaring pada jermal, badan bubu)
c.
POLY PROPHYLENE (PP)
- Jaring angkat – lift net (waring pada bagan)
- Perangkap pasang surut (tegur, sebagian jaring jermal, kelong dsb)
d.
POLY VYNIL ALCOHOL (PVA)
Pancing (sebagian bahan rawai tuna,
dll)
C.
BERAT JENIS BAHAN
1. BAHAN TENGGELAM
Logam
Bahan lain
2. BAHAN TERAPUNG
Kayu
Bahan bakar
Serat
SUMBER
http://andhikaprima.wordpress.com/2010/01/04/bahan-pembuat-benang-dan-jaring/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar